Studi Kemunduran Mutu Ikan Dasar Hasil Tangkapan Gill Net pada Suhu Ruang dan Penyimpanan Dingin

Authors

  • Risko Lacapa Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
  • Umar Tangke Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
  • Ibnu W Laitupa Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Keywords:

Bottom gill net, Ikan kakap, Maitara, Suhu ruang, Suhu dingin

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujaun untuk mengetahui dan menganalisis model penurunan mutu organoleptik ikan dasar pada penyimpanan suhu ruang serta suhu dingin. Penggunaan metode eksperimental fishing dalam penelitian ini dengan metode pengolahan data terdiri dari metode deskriptif dan kuantitatif dalam dengan uji t diharapakan dapat menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah hasil tangkapan bottom gill net yang didapat selama penelitian lebih di dominasi oleh ikan kakap dengan presentase sebanyak 53%, kemudian ikan lentjam sebanyak 30% dan ikan baronang 17%. Penurunan mutu oragnoleptik ikan kakap hasil tangkapan selama penelitian pada suhu ruang cukup signifikan, dimana pada lama penyipanan 4 dan 6 jam ikan kaka sudah tidak segar dan umumnya tidak dapat dikonsumsi, sedangkan pada suhu dingin ikan kakap mengalami penurunan mutu yang cenderung kecil. Hasil uji t menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara proses penyinpanan suhu ruang dan suhu dingin dengan nilai thitung adalah 20.795 lebih besar dari ttabel 1.812.

Author Biographies

Risko Lacapa, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Alumni Program Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Ternate, Indonesia

Umar Tangke, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Ternate, Indonesia

Ibnu W Laitupa, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Ternate, Indonesia

References

Abidin, Yunus. 2013. Desain sistem pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013. Bandung: Rafika Aditama.

Bakkara, M, A., Edison dan N. Ira Sari. 2013. Kajian Mutu Ikan Motan (Thynnichthys thynnoides Blkr) Segar Yang Direndam Dalam Ekstrak Buah Pare (Momordica charantia) Dengan Konsentrasi Berbeda. https://media.neliti.com › media › 201345-none, (diakses tanggal 12 Oktober 2021)

Berhimpo, S. 1993. Mikrobiologi Perikanan Ikan. Bagian 1.Ekologi dan Pertumbuhan Mikroba Serta Pertumbuhan. Biokimia Pangan. LaboratoriumPengolahan dan Pembinaan Mutu Hasil Perikanan.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Sam Ratulangi. Manado.

BSN. 2006. Standar Nasional Indonesia 01.2729. Persyaratan Mutu Ikan Segar. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

BSN. 2013. Standar Nasional Indonesia 01-2346-2006: Petunjuk Pengujian Organoleptik dan atau Sensori. Badan Standar Nasional. http://www.scribd.com/doc/1410 76327/SNI-01-2346-2006-Petunjuk-Pengujianorganoleptik-dan-Atau-Sensori.(Diakses 13 September 2021)

Clucas, I.J. and A.R. Ward. 1996. Post harvest fisheries development: a guide handling, processing and quality. Natural resources Institute. United Kingdom. 428p.

Diyantoro. 2007. Pengaruh Lama Penyimpanan yang Berbeda dalam Campuran Air Laut dan Es terhadap Kemunduran Mutu Kesegaran Ikan Nila. http://elibrary.ub.ac.id/handle/123456789/24788.

http://www.pusdik.kkp.go.iddi Akses (minggu 15 agustus 2021).

https://pdfcoffee.commakalah-ilmu-bahan-pangan-penyimpanan-ikan-segar-pdf-free.html.di Akses (rabu 18 agustus 2021)


https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_demersal. di akses (kamis 19 Agustus 2021)

https://perikanan38.blogspot.com/2020/04/ciri-ciri-ikan-demersal.html#super. Di akses (kamis 19 Agustus 2021)

Huss, H.H., L. dkk. 2003. Assessment and management of seafood safety and quality. FAO Fisharies Tech. Rome. 444p.

Ilyas, S. 1983. Teknologi Refrigasi Hasil Perikanan. CV Paripurna, Jakarta.
Irianto, k. 2007.Gizi dan pola hidup sehat.Yrama Widya. Bandung

Junianto. 2003. Teknik Penanganan Ikan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Kamal, G.B., Lllich, K.G., & Asadola, A. 2007. Effect of genotype, explant type, and nutrient medium components on canola (brassica napus L) shoot in vitroorganobenesis. Africal Jurnal of Biotechnology,6(7) 861-867.

Ladrat, CD. Bagnis VV, Noel J, Fleurence J. 2003. Proteolytic potential in white muscle of sea bass (Dicentrarchus labrax L.) during post mortem storage on ice : time-dependent changes in the activity of the components of the calpain system. Food Chemistry 84 : 441-446.

Lusitamailiana., 2011. Jaring Insang Dasar (Bottom Gillnet)

Malewa, A.D.G. 2007. Karateristik fenotipe dan jarak genetik domba Donggala di tiga lokasi di Sulawesi Tengah.Tesis.Sekolah paska sarjana.IPB. Bogor.

Martasuganda, S. 2002. Jaring Insang (Gill Net). Jurusan Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.

Martasuganda, S. 2008. Jaring Insang (Gillnet). Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Edisi Revisi. Bogor IPB. 144 hlm

Murniati, AS dan Sunarman. 2000. Pendinginan Pembekuan dan Pengawetan Ikan. Kanisius, Yogyakarta

Najamuddin. 2011. Buku ajar rancangan alat penangkap ikan. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin, Makasar

Najamuddin. 2012. Rancangan Alat Penangkap Ikan. Makassar.Arus.Timur.

Nurjanah, Setyaningsih, Sukarno, dan Muldani, M. 2004. Kemunduran Mutu Ikan Nila Merah (Oreochromis sp.) Selama Penyimpanan Pada Suhu Ruang. Buletin Teknologi Hasil Perikanan 7(1): 37-42.

Winarto, F.G. 1993. Pangan gizi, teknologi, dan konsumen.PT.Gramedia Pustaka Utama.Jakarata.

Winarno, F. G., dan D. Fardiaz. 1993 Dasar teknologi pangan. Departemen Teknologi Hasil Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Pondaag. 2018 Komposisi Hasil tangkapan Jaring Insang Dasar dan Cara Tertangkapnya Ikan di Perairan Malayang. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap.

Quang, N.H. 2005. Guidelines for Handling and Preservation of Fres Fish for Further Processing in Vietnam. The United Nasion University Fisheries Training Programme, Icaland.57 p.

Suherman, M. Dan B. Gunawan. 1999. Palka berinsulasi untuk penanganan ikan segar pada perahu motor nelayan kepulauan seribu DKI Jakarta. Lokakarya Pengkajian Teknologi Pertanian.Tubun. Jakarta. Hlm.:86-93.
Suptijah, P., Gushagia, Y. dan Sukarsa, D. R. 2008. Kajian efek daya hambat kitosan terhadap kemunduran mutu fillet ikan patin pada penyimpanan suhu ruang. Buletin Teknologi Hasil Perikanan 12 (2) : 1-13

Wahyu, Y, I,. Ariadi, P, S,. Sayuti, J,. 2019. Penilaian Mutu Secara Organoleptik Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Pelabuhan Perikanan Pantai Pondokdadap Kabupaten Malang. Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan, 10 (2) : 66-72.

Widyasari, H. E. 2006. Pengaruh Pengawetan Menggunakan Biji Picung (Pangium edule) terhadap Kesegaran dan Keamanan Ikan Kembung Segar (Rastrelliger branchysoma). Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 137 hal.

Zulbaunarni, N. Tambunan, M. Syaukat, Y. & Fahrudin, A. (2011). Model Bioekonomi Multispesis Sumber Daya Perikanan Pelagis Di Perairan Selat Bali. Marine Fisheries Jurnal, pp.141-154

Downloads

Published

01-11-2021

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>