KARAKTERISTIK KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON DENGAN PENAMBAHAN LIMBAH SABUT KELAPA

Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

  • Joni Hermanto Dosen Tenik Sipil Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
Keywords: Sabut Kelapa, Kuat Tekan, Kuat Lentur, Beton Serat

Abstract

Beton dengan penambahan serat atau disebut beton serat adalah beton yang dibuat dengan mencampurkan sejumlah serat yang disebarkan secara random dalam adukan dengan harapan dapat menunda terjadinya keruntuhan secara tiba-tiba. Serat alam yang dipakai dalam penelitian ini adalah serat sabut kelapa. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah sabut kelapa terdahadap kuat tekan dan kuat lentur beton mutu K – 250 atau 21,7 MPa dengan panjang serat 4 cm dan 6 cm dengan persentasi serat 0,1% dari total berat benda uji. Yang dilakukan di laboratorium Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Maluku Utara. Penelitian dilakukan terhadap kuat tekan beton silinder ukuran 15 cm x 30 cm sebanyak 30 buah dan kuat lentur balok beton dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 60 cm sebanyak 30 buah. Penelitian ini diawali dengan persiapan material agregat halus dan agregat halus, serta limbah sabut kelapa. Pengujian karakteristik masing-masing material agregat halus dan agregat kasar yang kemudian dilanjutkan dengan pembuatan benda uji silinder dengan dimensi 15 cm x 30 cm, dan benda uji balok lentur dengan dimensi 15 cm x 15 x cm x 60 cm. Berdasarkan analisa dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin banyak volume penggunaan bahan sabut kelapa pada beton maka semakin menurunkan nilai kuat tekan beton.begitu pula untuk kuat lentur, semakin banyak volume penggunakan sabut kelapa semakin menurukan nilai kuat lentur balok. Namun untuk penggunaan variasi panjang sabut kelapa nilai kuat lentur antara panjang serat 4 cm dengan 6 cm masih lebih besar nilai hasil kuat lentur dari serat sabut kelapa 6 cm, yaitu dengan nilai kuat tekan berurutan masing – masing umur 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari, yaitu 2,2 MPa, 2,34 MPa, 2,47 MPa, 2,93 MPa, dan 2,80 MPa, sedangkan nilai kuat lentur dengan panjang sabut kelapa 4 cm berurutan masing – masing 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari yaitu 2 MPa, 2,13 MPa, 2,27 MPa, 2,47 MPa, dan 2,47 Mpa. Hasil ini menggambarkan bahwa nilai kuat lentur balok beton naik seiring dengan penambahan panjang serat sabut kelapa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonim SNI 4431-2011. Cara Uji Kuat Lentur Beton Normal dengan Dua Titik Pembebanan. Badan Standarisasi Nasional
Anonim ASTM C 556. Standart Test Method for Resistance of Overglaze Decoration to Attack by Detergents.
Anonim SNI 03-1971-1990. Metode Pengujian Kadar Air Agregat. Badan Standarisasi Nasional
Anonim ASTM C 29-78. Standart Test Method for Bulk Density (Unit Weight) and Voids in Aggregate
Anonim SNI 03-4804-1998. Metode Pengujian Bobot Isi dan Rongga Udara dalam Agregat. Pustran-Balitbang PU.
Anonim SNI 1970-2008. Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. Badan Standarisasi Nasional
Anonim ASTM C 33& C 136. Standart Specification for Concrete Aggregate& Standart Test Method for Sieve Analysis of Fine and Coarse Aggregate.
Anonim SNI 1968-1990. Metode Pengujian tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar. Pustran-Balitbang PU.
Anonim ASTM C 131, Standart Test Method for Resistance of Small-Size Coarse Aggregate by Abrasion and Impact in the Los Angeles Machine.
Anonim SNI 2417-2008. Cara Uji Keausan Agregat dengan Mesin Abrasi Los Angeles. Badan Standarisasi Nasional
Ardiansyah, Muhammad Dian. 2018. Pengaruh Pemanfaatan Sabut Kelapa Sebagai Material Serat Terhadap Kuat Tekan dan Daya Serap Beton (The Influence of Using Coconut Fiber as Fiber Materials to the Compression Stress and Absorbent of Concrete). Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
A, Arman. 2016. Studi Eksperimental Pengaruh Penambahan Serat Sabut Kelapa terhadapa Kuat Tarik Beton Normal f’c 18 MPa. Jurnal Momentum Vol. 18 No.2. Institut Teknologi Padang.
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2016. Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Kelapa 2015-2017. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Elhusna, Supriani, Fepy. Gunawan, Agustin. Islam, Muklis. 2011. Pengaruh Serat Sabut Kelapa terhadap Kuat Lentur Beton dengan Faktor Air Semen 0,5. Jurnal Volume 3 No.1. Universitas Bengkulu.
Ghozi, M. Novianto, Dadung. 2008. Pengaruh Penambahan Serabut Kelapa dalam Campuran Beton erhadap Kuat Tekan dan Tarik Beton. Prokons jurnal Teknik Sipil Volume 2 Nomor 2. Politeknik Negeri Malang.
Hamka, 2012. Analisis Faktor Produksi Tanaman Kelapa (Cocos Nucifera) terhadap Pendapatan Petani. Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan (Agrikan UMMU-Ternate) Volume 5 Edisi 1.
Henry, Apriyatno. 2013. Kapasitas Lentur Beton Bertulang dengan Serat Sabut Kelapa. Jurnal Teknik Sipil&Perencanaan Volume 13 Nomor 1. UNNES.
Muliasari, Diena, Herbudiman, Bernardinus. 2010. Pengaruh Pemanfatan Serat Kelapa Terhadap Kinerja Beton Mutu Tinggi. Konsferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTEkS 4) Universitas Udayana. Bali.
Rindengan, dkk. 1995. Karakteristik Buah Kelapa Hibrida untuk bahan Baku Industri. Laporan Hasil Penelitian Kerjasama Proyek Pembinaan Kelembagaan Penelitian Pertanian Nasional. Badan Litbang 49p.
Suarnita, I.Wayan. Rupang, Nicodemus. 2009. Analisis Kuat Tekan Beton Ringan Tempurung Kelapa. Jurnal SMARTek Vol. 7 No.3
Tjokromuljo, K. 1996. Teknologi Beton. Nafiri. Yogyakarta.
Umar. Yanuar, Khairil. 2014. Pengaruh Penambahan Kadar Serabut Kelapa pada Silinder Beton f’c 27,5 MPa. Jurnal INTEKNA Tahun XIV No.1. Politeknik Negeri Banjarmasing.
Published
2020-09-02
How to Cite
Hermanto, J. (2020). KARAKTERISTIK KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON DENGAN PENAMBAHAN LIMBAH SABUT KELAPA. DINTEK, 13(02), 75-85. Retrieved from https://jurnal.ummu.ac.id/index.php/dintek/article/view/584