Krisis Ekologi Berganda Di Situs Mata Air, Malang

  • Ardhie Raditya Universitas Negeri Surabaya
  • Muhammad Haji Noh Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
Keywords: Krisis Ekologi, Krisis Manusia Modern, Ekowisata

Abstract

Krisis ekologi tidak pernah independen, tetapi interdependensi. Alam menyediakan segala kebutuhan hajat hidup masyarakat, dan masyarakat berkewajiban merawat keberlangsungan hidup alam. Pada kenyataannya, relasi ideal dan saling menguntungkan bagi kehidupan masa depan kedua pihak ini sering merugikan alam, karena alam tidak pernah diposisikan setara dengan hidup manusia. Dengan memakai metode kualitatif deskriptif-kritis, data menunjukkan adanya relasi ketimpangan atau berat sebelah yang sering banyak merugikan alam disebabkan gagalnya kekuatan rasionalitas dan kepekaan ekologi manusia modern. Hal ini menciptakan krisis ekologi berganda di destinasi ekowisata, seperti di situs mata air di Malang. Sampah berserakan, bahasa-bahasa kontrol sosial bagi pelestarian lingkungan, dan gagalnya teknologi pembangunan memberi manfaat bagi pengunjung ekowisata adalah fenomena krisis ekologi berganda yang terus bekerja.

Author Biography

Muhammad Haji Noh, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Prodi Sosologi , Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

References

Adtjicondro, Y., George. 2003. Korban-Korban Pembangunan,Yogjakarta: Pustaka pelajar

Bourgies, Frans. 2011. Manusia Pengembara, Yogjakarta: Jalasutra

Budiman, Hikmat, 1998. Lubang Hitam Kebudayaan, Yogjakarta: Kanisius

Capra, Fritjof. 2000. The TurningPoint,Yogjakarta: Pustaka Pelajar

Capra, Fritjof. 2008. HiddenConnection, Yogyakarta: Jalasutra

Fakih, Manour. 2002. Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi, Yogyakarta: Insist

Friedman, Thomas. 2008. The World is Flat, Jakarta: dian sastra

Fromm, Erich. 1996. Revolusi Harapan: Menuju Masyarakat Teknologi yang Manusiawi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Hardiman, Budi. 2002. Kritik Ideologi,Yogyakarta: Kanisius

Jhonson, Paul. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern I dan II, Jakarta: Gramedia

Keraf, Sony. 2010. Etika LingkunganHidup, Jakarta: Kompas

Koentjaraningrat. 19994. KebudayaanJawa, Jakarta: Balai Pustaka

Koentjaraningrat. 2001. Kebudayaan dan Pembangunan, Jakarta: Gramedia

Latief, Yudi & Ibrahim, Subandi [ed.]. 1996. Bahasa dan Kekuasaan, Bandung: Mizan

Lim, Francis.2008. Filsafat Teknologi,Yogjakarta: Jalasutra

Mulder, Niels. 2011. Mitologi Orang Jawa,Yogjakarta: LkiS

Piliang, Yasraf. 2008. Dunia Yang Dilipat, Yogyakarta: Jalasutra

Poerwanto. 2000. Kebudayaan dan Lingkungan,Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Poerwanto.Hari, 2000. Kebudayaan dan Lingkungan,Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Polanyi, Karl. 2003. Transformasi Besar,Yogjakarta: Pustaka Pelajar

Poloma, Margaret. 2004. Sosiologi Kontemporer, Jakarta: Rajawali Press

Putra, Ahimsa. 2006. Struktralisme Bencana Alam, Yogyakarta: Katel Press

Shiva, Vandina. 2011. Ecofeminism, Yogyakarta: IRE Press

Skolimowski, Henryk., 2004. Filsafat Lingkungan, Yogyakarta: Benteng Budaya

Suka, 2012. Etika Lingkungan, Bali: Udayana Press

Susilo, Rakhmat. 2012. Sosiologi Lingkungan, Jakarta: Rajawali Press
Published
2022-07-05