Performance Assessment of Development West Halmahera Forest Management Unit, of North Mollucas Province

Authors

  • Iswan Taher Universitas Nuku
  • Sabaria Niapele Universitas Nuku
  • Tamrin Salim Universitas Nuku
  • Sadam S. Husen Universitas Nuku
  • Muhammad Julham Universitas Nuku
  • Wiwin Failysa Putri Universitas Nuku

DOI:

https://doi.org/10.52046/agrikan.v18i1.2499

Keywords:

Cost, Benefit, Profit, Financial Risks, Feasible

Abstract

This study aims to analyze the management performance of the Sasadu Bidadari Production Forest Management Unit of West Halmahera using the assessment guidelines for Forest Watch Indonesia (FWI) criteria and indicators version 2.0. The number of respondents collected consisted of 5 respondents, namely the Head of FMU West Halmahera, Head of Forest Planning and Utilization Section of FMU West Halmahera, Head of KSDAE Protection and Community Empowerment Section of FMU West Halmahera. Head of the Forest Area Planning and Utilization Division of the North Maluku Province Forestry Service, and Head of BPKH Region VI Manado. The data collected was then processed using Forest Watch Indonesia (FWI) Criteria and Indicators version 2.0. The final result of this analysis is presented in the form of an index. The results show that the assessment of Forest Watch Indonesia (FWI) version 2.0 criteria and indicators, which have been modified based on applicable regulations, places the development management performance of the West Halmahera FMU in the high category with an index value of 2.51. Based on the assessment results, there are three criteria in the medium category, namely the forest governance criteria, investment mechanism, and conflict handling. Meanwhile, six criteria are in the high category, namely the criteria for area stability, management plan, organizational capacity, government and regulatory relations, rights and access mechanism for the community, and management implementation within the FMU scope.

Author Biographies

  • Iswan Taher , Universitas Nuku

    Program Studi Manajemen Hutan, Fakultas Pertanian dan Kehutanan, Universitas Nuku Tidore, Tidore Kepulauan, Indonesia

  • Sabaria Niapele, Universitas Nuku

    Program Studi Manajemen Hutan, Fakultas Pertanian dan Kehutanan, Universitas Nuku Tidore, Tidore Kepulauan, Indonesia

  • Tamrin Salim, Universitas Nuku

    Program Studi Manajemen Hutan, Fakultas Pertanian dan Kehutanan, Universitas Nuku Tidore, Tidore Kepulauan, Indonesia

  • Sadam S. Husen, Universitas Nuku

    Program Studi Manajemen Hutan, Fakultas Pertanian dan Kehutanan, Universitas Nuku Tidore, Tidore Kepulauan, Indonesia

  • Muhammad Julham, Universitas Nuku

    Program Studi Manajemen Hutan, Fakultas Pertanian dan Kehutanan, Universitas Nuku Tidore, Tidore Kepulauan, Indonesia

  • Wiwin Failysa Putri, Universitas Nuku

    Program Studi Manajemen Hutan, Fakultas Pertanian dan Kehutanan, Universitas Nuku Tidore, Tidore Kepulauan, Indonesia

References

Anita Bontong. 2016. Analisis Pengelolaan Mandiri Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Sorong Selatan. Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin. Makassar.

Atika Rahmadanty, I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, Fatma Ulfatun Najicha. 2020. Kebijakan Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan di Indonesia: Suatu Terobosan dalam Menciptakan Pengelolaan Hutan Lestari. Fakultas Hukum Univesitas Sebelas Maret. Jurnal Hukum Al Adl

Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Undang-undang No. 5 Tahun 1967 Tentang Kententuan-ketentuan Pokok Kehutanan. Jakarta.

__________. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan. Jakarta

__________. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja. (2020). Jakarta.

__________. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah. (2014). Jakarta.

Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan. 2011. Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan: Pemanfaatan Kawasan Hutan (Konsep, Peraturan Perundangan dan Implementasi). Kementrian Kehutanan. Jakarta.

Dirjen Planologi Kehutanan. 2014. Potensi Sumber Daya Hutan dari Plot Inventarisasi Nasional. Jakarta: Kementerian Kehutanan.

Direktorat Bina Rencana Pemanfaatan Hutan. (2022). Data KPH update sampai Januari 2013. www.kph.dephut.go.id. Diakses tanggal 26 November 2023.

Ekawati, S. 2014. Operasionalisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH): Langkah Awal Menuju Kemandirian. Yogyakarta: PT. Kanisius.

Forest Watch Indonesia. 2018. Panduan Penilaian Kerja Pembangunan KPH dengan menggunakan Kriteria dan Indikator FWI 2.0. Bogor. Forest Watch Indonesia

Handadhari, T. 2014. KPH Sebagai Kelembagaan Ideal Kehutanan: Konsep Versus Realitas. Dalam Nugraha, et al (editor). Darurat Hutan Indonesia. Mewujudkan Arsitektur Baru Kehutanan Indonesia. Banten. Wana Aksara.

Husen, S. S., Supratman, S., Ilmu, S., Sekolah, K., & Universitas, P. (2018). Penilaian Kinerja Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Awota di Provinsi Sulawesi Selatan. 10(2), 283–289.

Ichsan, A. C. dan Febryano, I. G. 2015. Penilaian Kinerja Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Rinjani Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.Jurnal Hutan Tropis Volume 3 No. 2.

Ichsan, A. C. (2018). Kinerja Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Sungai Wain Dan Das Manggar Di Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Belantara, 1(1), 1–9. https://doi.org/10.29303/jbl.v1i1.12

Kementrian Kehutanan. 2007. Peraturan Pemerintah No 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan. Jakarta.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: SK.900/MENLHK/SETJEN/PLA.0/10/2021. 08 Oktober 2021. Kementerian Lingkungan Hiudp dan Kehutanan. Jakarta.

Lewin, K. 1951. Forces Field Analysis. Field Theory in Social Science, New York: Harper and Row. http://www/midtools.com/forcesfld.html. Diakses 11 November 2023).

Maryudi, A., 2016. Arahan Tata Hubungan Kelembagaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di Indonesia. Volume 10 No.1.

Peraturan Gubernur Maluku Utara Nomor 44 Tahun 2017 Tentang Pembetukan, Kedudukan, dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Pada Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara.

Rohana, S., Wulandari, C., Dan Yuwono, S. B. 2016. Peningkatan Kualitas Dan Kuantitas Sumberdaya Manusia Pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHP) Batutegi Dan Kota Agung Utara Di Provinsi Lampung. Jurnal Sylva Lestari. Vol. 4 No. 1, (31-40)

Saaty, T. L. 1993, Decision making with the analytic hierarchy process. International Journal of Services Sciences.Int. J. Services Sciences, Vol. 1, No. 1, 2008

Saefudin, D., & Nuryani, H. S. (2024). Peningkatan Tata Kelola Kawasan Hutan pada Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan Batulanteh Kabupaten Sumbawa. 7, 1117–1124.

Setiawan, M. F dan Nur, M. A. (2022). Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Program Pembangunan Kehutanan dalam RPHJP di KPH Kayu Tangi. JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Vol. 5 No. 1, 2022, hal 310-322.

Sugiono S, 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung

Sulistya Ekawati, Hariyanto Dwiprabowo, Marinus Kristiadi Harun, Handoyo, Fentie Julianti Salaka, Bayu Subekti dan Krisno Dwi Raharjo. 2015. Sintesis Penelitian Integratif Penguatan Tata Kelola Kehutanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim.

Supratman. 2007. Desain Model Pembangunan Kesatuan pengelolaan Hutan (KPH) di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Jurnal Perennial Vol 5 (1): 36-44. Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. Makassar

Suriyani, S. (2022). Pengukuran Kinerja Upt Kphp Unit Xiv Jeneberang I Berbasis Analytical Hierarchy Process (Ahp) Dan Objective Matrix (Omax). Program Magister Ilmu Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. Makassar

Suwarno, E. (2015). Apakah Kph Dapat Memperbaiki Tata Kelola Hutan Indonesia. Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan, 10(2), 1–15.

Yeny, I., Penelitian Kehutanan Manokwari Jl Inamberi Susweni Box, B. P., & Barat, M.-P. (2014). ANALISIS TUJUAN PEMBANGUNAN KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN (KPH) DI PAPUA (Goal Analysis of Forest Management Unit Development in Papua). Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 6, 26–39.

_________. 2008. Peraturan Pemerintah No 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas PP No 6 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan. Jakarta.

_________. 2009. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.6/Menhut-II/2009 Tentang Pembentukan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan. Jakarta.

_________. 2010. Peraturan Mentri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.6/Menhut-II/2010 Tentang Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria Pengelolaan Hutan Pada KPHP dan KPHP. Kementrian Kehutanan Republik Indonesia.Jakarta

_________. 2021. Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan. Jakarta.

Downloads

Published

06-05-2025

How to Cite

Performance Assessment of Development West Halmahera Forest Management Unit, of North Mollucas Province. (2025). Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan, 18(1), 117-130. https://doi.org/10.52046/agrikan.v18i1.2499