Environmental Friendliness of Gillnet Based at Karangantu Archipelagic Fishing Port

Authors

  • Hafizh Aqil Abdillah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Hendrawan Syafrie Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Adi Susanto Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

DOI:

https://doi.org/10.52046/agrikan.v17i2.2303

Keywords:

Catch, fishing gear, gillnet, selectivity

Abstract

The declining fish populations and stocks are obstacles to improving fisheries resource utilization in Indonesia. Moreover, the increasing fishing effort using low selective fishing gear induces a high impact on the sustainability of fisheries resources. This study aims to determine the environmental friendliness level of the surface gillnet at the Karangantu Archipelagic Fishing Port. Interviews and observations were conducted in November 2023 through simple random sampling with 15 respondents of surface gillnet fisheries. The environmental friendliness level of surface gillnet analysis is based on FAO (1995) criteria. The fisheries used polyamide multifilament gillnet with 2-inch mesh size, length of 700 m, and height of 9 m. The main catches are narrow-barred Spanish mackerel, Indian mackerel, and scads. The surface gillnet average score is 28. The high score of surface gillnet was found on several criteria, including not damaging habitats, safe for biodiversity, and safe for fishermen. We conclude that the surface gillnet is environmentally friendly fishing gear.

Author Biographies

Hafizh Aqil Abdillah, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Program Studi Ilmu Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Kota Serang, Indonesia.

Hendrawan Syafrie, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Kota Serang, Indonesia.

Adi Susanto, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Program Studi Ilmu Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Kota Serang, Indonesia.

References

Amelia, J, Andriani. M. 2019. Tingkat keramahan lingkungan alat tangkap gillnet di Kecamatan Nipah Panjang, Jambi. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. 9(1): 83-96.

Atieqah N. 2021. Analisis tingkat keramahan lingkungan dan pendapatan nelayan alat tangkap jaring insang bawal (gillnet) di Perairan Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan. Skripsi. Tarakan: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Borneo Tarakan. 66 hlm.

Azmi MF. 2019. Tingkat keramahan lingkungan alat tangkap gillnet permukaan di Kampung Mandar Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Skripsi. Malang: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Brawijaya. 129 hlm.

FAO. 1995. Code of conduct for responsible fisheries. FAO Fisheries Department. Rome: FAO, 24p.

Firdaus I., Fitri ADP, Sardiyatmo, Kurohman F. 2017. Analisis alat penangkap ikan berbasis code of conduct for responsible fisheries (CCRF) di tempat pelelangan ikan (TPI) Tawang Kendal. Jurnal Saintek Perikanan. 13(1): 65-74.

Iskandar D, Aji SP. 2016. Variasi jumlah dan jenis hasil tangkapan jaring rampus pada ukuran mata jaring yang berbeda di Perairan Teluk Jakarta. Marine Science Research. 8(1): 49-58.

Kholis MN, Jaya MM, Hutapea RY, Bangun TNC, Hehanussa KG. 2018. Karakteristik alat tangkap jaring insang (gillnet) di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke Jakarta Utara. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan, 2(2): 1-10.

Limbong M, Syafrie H. 2019. Identifikasi strategi pengembangan alat tangkap yang ramah lingkungan di Perairan Kabupaten Tangerang. Jurnal Ilmiah Satya Negara Indonesia. 12(1): 58-68.

Litaay C, Wisudo SH, Haluan J, Harianto. B. 2017. Pengaruh perbedaan metode pendinginan dan waktu penyimpanan terhadap mutu organoleptik ikan cakalang segar. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 9(2): 717-726.

Manalu M. 2003. Kajian output yang dihasilkan operasi penangkapan jaring kejer di Teluk Banten. Skripsi. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 66 hlm.

Mardiah RS, Pramesthy TD. 2019. Analisis rancang bangun trammel net (jaring tiga lapis). Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua. 2(1): 1-7.

Martasuganda S. 2005. Jaring insang (gillnet). Serial teknologi penangkapan ikan berwawasan lingkungan: Edisi baru. Bogor: Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Martasuganda S. 2008. Jaring insang (gillnet). Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 143 hlm.

Nanlohy AC. 2013. Evaluasi alat tangkap ikan pelagis yang ramah lingkungan di Perairan Maluku dengan menggunakan prinsip CCRF (Code of Conduct for Responsible Fisheries). Jurnal Ilmu Hewani Tropika. 2(1): 1-11.

Ramírez Amaro. S, Galvan, Magana F. 2019. Effect of gill net selectivity on elasmobranchs off the Northwestern Coast of Mexico. Ocean and Coastal Management. 172: 105-116.

Partadisastra MA. 2015. Persepsi nelayan Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Jakarta Utara terhadap Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF). Tesis. Jakarta: Universitas Terbuka. 138 hlm.

Radarwati SMS, Basoro DR, Monintja, A. Purbayanto. 2010. Alokasi optimum dan wilayah pengembangan berbasis alat tangkap potensial Teluk Jakarta. Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut. 1(2): 189-198.

Rofiqo IS, Zahidah. 2019. Tingkat keramahan lingkungan alat tangkap jaring insang (gillnet) terhadap hasil tangkapan ikan tongkol (Euthynnus sp) di Perairan Pekalongan. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 10(1): 64-69.

Rusmilyansari. 2012. Inventarisasi alat tangkap berdasarkan kategori status penangkapan ikan yang bertanggung jawab di perairan Tanah Laut. Fish Scientiae. 2(4): 141–151

Septian PE. 2019. Tingkat keramahan lingkungan alat tangkap bagan perahu di pelabuhan perikanan nusantara (PPN) Karangantu Kota Serang Banten. Skripsi. Malang: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Brawijaya. 83 hlm.

Sima AM. 2014. Identifikasi alat tangkap ikan ramah lingkungan di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjung Balai. Skripsi. Medan: Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. 61 hlm.

Soedirman, Mallawa A. 2004. Teknik penangkapan ikan. Jakarta: Rineka Cipta. 211 hlm.

Suadela P. 2004. Analisis tingkat keramahan lingkungan unit penangkapan jaring rajungan studi kasus di Teluk Banten. Skripsi. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 111 hlm.

Subehi SH. Boesono SD. Ayunita NND. 2017. Analisis alat penangkap ikan ramah lingkungan berbasis code of conduct for responsible fisheries (CCRF) di TPI Kedungmalang Jepara. Jurnal Perikanan Tangkap. 1(3): 1-10.

Sumardi Z, Sarong MA, Nasir M. 2014. Alat tangkap ikan ramah lingkungan berdasarkan kode etik perikanan bertanggung jawab di Kota Banda Aceh. Jurnal Agrisep. 15(2): 10-18.

Suparmoko 2003. Penilaian ekonomi sumberdaya alam dan lingkungan (konsep dan penilaian SDA). LPPEM. Yogyakarta: Wacana Media. 76 hlm.

Sutrisno A, Syofyan I. 2013. Study construction of gillnet in the village Nipah Panjang 1, subdistrict of Nipah Panjang, East Tanjung Jabung regency. Province of Jambi. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. 1(1): 1-10.

Wulandari S. 2021. Analisis tingkat keramahan lingkungan alat tangkap nelayan di Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang Jawa Timur. Skripsi. Surabaya: Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. 128 hlm.

Downloads

Published

28-10-2024

How to Cite

Abdillah, H. A., Syafrie, H., & Susanto, A. (2024). Environmental Friendliness of Gillnet Based at Karangantu Archipelagic Fishing Port. Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan, 17(2), 347–355. https://doi.org/10.52046/agrikan.v17i2.2303