Analisis Toksistas Insektisida Terhadap Tiga Jenis dan Konsentrasi pada Tanaman Sayuran

Authors

DOI:

https://doi.org/10.52046/agrikan.v2i2.1105

Keywords:

Toksisitas, insektisida, Pestisida

Abstract

Banyak upaya yang dapat dilakukan dalam pengendalian serangan hama seperti pola bercocok tanam, menggunakan tanaman yang resisten terhadap hama, melalui pengendalian secara fisik dan mekanik, serta biologis. Pengendalian hama dengan menggunakan bahan kimia (pestisida) masih sangat diminati, karena mudah pemakaiannya, disertai dengan efek yang relatif lebih cepat. Masalah pemberantasan hama dengan menggunakan bahan kimia perlu diwaspadai, mengingat bahan kimia pada dasarnya merupakan racun bagi jaringan organisme hidup dan adanya pengaruh bahan kimia tersebut terhadap pertumbuhan dan perkembangan jaringan hidup. Permasalahan vang timbul mungkin adalah tidak aptimalnya pertumbuhan tanaman pertanian yang disebabkan oleh pengaruh kandungan bahan hahan aktif didalam pestisida yang dipakai tersebut oleh karena itu penelitian yang dilaksanakan di lokasi Transmigran Trans Goal, Kecamatan Sahu, Kabupaten Halmahera Barat, pada tanggal 5 Maret 2005 sampai 30 April 2005, bertujuan melihat pengaruh masing-masing jenis pestisida terhadap pertumbuhan tinggi dan jumlah daun tanaman kangkung darat, bayam dan caisin serta menentukan konsentrasi terbaik yang dapat diaplikasikan untuk memperoleh pertumbuhan yang optimal. Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat bahwa penggunaan insektisida mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan tinggi tanaman maupun jumlah daun dan jenis Curacron 500 EC dikategorikan jenis yang paling toksik dibandingkan dengan Dursban 20 EC dan Marshall 500 EC.

Author Biography

  • Arman Drakel, Muhammadiyah University of North Maluku

    Staf Pengajar Prodi Agribisinis, FAPERTA, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Downloads

Published

15-05-2009

How to Cite

Analisis Toksistas Insektisida Terhadap Tiga Jenis dan Konsentrasi pada Tanaman Sayuran. (2009). Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan, 2(2), 35-41. https://doi.org/10.52046/agrikan.v2i2.1105