Analisis Usaha Tani pada Sistem Pertanian Alami Padi Ladang di Kabupaten Halmahera Utara

Authors

DOI:

https://doi.org/10.52046/agrikan.v2i1.1093

Keywords:

Efisiensi, Pertanian alami, Produksi

Abstract

Konsep pertanian alami yang dilahirkan oleh Fukuoka seorang professor mikrobiologi yang berasal dari Jepang pada tahun 1978 dalam bukunya “The One Strow Revolution, An Introduction to Natural Farmingâ€, sebenarnya adalah system pertanian yang merupakan tradisi pertanian petani dahulu (primitif). . Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan perbedaan efisiensi teknik dalam penggunaan input terhadap prodksi system pertanian alami padi ladangdengan system pertanian tidak alami padi sawah, biaya dan pendapatan, serta efisien alokatif pertanian alami padi lading di kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis melalui wawancara pada petani sampel padi lading berjumlah 48 orang, dan petani padi sawah berjumlah 17 orang. Fungsi produksi diestimasi menggunakan fungsi prodksi tipe Cobb-Douglas dengan alat analisis eview 4.0, biaya dan pendapatan dengan uji T Tess Mean Sampel Independen dengan alat analisis SPSS 12, dan efisiensi alokatif dengan uji t ki dengan fasilitas excel . Analisis data diperoleh : 1) Penggunaan jumlah dan jenis input yangberbeda berpengaruh terhadap tingkat produksi perusahatani; 2) Penggunaan jumlah dan jenis biaya input minimal, menjadikan pendapatan per hektar pada system pertanian alami padi lading tidak berbeda dengan system pertanian tidak alami padi sawah; 3) Penggunaan benih pada system pertanian alami padi lading per hektar menunjukan sudah efisien alokatif sedangkan penggunaan tenaga erja tidak efisien.

Author Biography

  • Ranita Rope, Muhammadiyah University of North Maluku

    Staf pengajar Prodi Agribisnis, FAPERAT Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Downloads

Published

05-05-2009

How to Cite

Analisis Usaha Tani pada Sistem Pertanian Alami Padi Ladang di Kabupaten Halmahera Utara. (2009). Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan, 2(1), 10-18. https://doi.org/10.52046/agrikan.v2i1.1093