EVALUASI PENGGUNAAN ROCK BOLT DAERAH SILL ORE TAMBANG EMAS BAWAH TANAH
Teknik Pertambangan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Ternate
Abstract
Tujuan utama dari suatu sistem penyanggaan batuan adalah untuk membantu massa batuan menyangga dirinya sendiri. Hal ini diperlukan pada saat batuan mempunyai kecenderungan untuk mengalami keruntuhan karena perubahan tegangan dari keadaan aslinya sebagai akibat dari berbagai macam hal, misalnya penggalian bawah tanah. Penyanggan ini ada yang bersifat sementara maupun permanen bergantung pada maksud dan tujuan dalam penggalian tersebut. Baut batuan yang dipergunakan sebagai penyangga akan merupakan suatu bagian dari masssa batuan, akan mempunyai fungsi yang lain (juga fungsi yang sama) dari misalnya penyangga kayu atau besi baja yang tidak merupakan bagian dari massa batuan tetapi diluar massa batuan. Dalam mengklasifikasikan massa batuan, RMR- System menggunakan 6 parameter yaitu kuat tekan batuan (σc), Rock Quality Designation (RQD), kondisi kekar (Jc), spasi antar kekar (Js), kondisi air tanah (Gw) dan orientasi kekar (Jo). dalam pemasangannya di lapangan baut batuan biasanya di kombinasikan dengan Wire mesh.
Downloads
References
Kramadibrata Suseno dan Astawarai Made, 1991, “Mekanika Batuan”Institut Teknologi Bandung.
Puhakka Tuula, “Underground Drilling and Loading Handbook, Tamrock Corp, 1997
Stillborg B, 1986, “Professional Users Handbook for Rock Bolting”, Trans. Tech. Publication.
Study Kelayakan Kencana Underground PT.Nusa Halmahera Mineral, 2005
Sulistianto Budi, 1990, “Teknik penyanggan Dan Perkuatan” laboratorium Geoteknik Pusat Antar Universitas ITB.
Wattimena Ridho, “Klasifikasi Massa Batuan” Laboratorium Geomekanikal departemen teknik pertambangan ITB.
Winahyu Ragil, 2000, “Evaluasi Teknis Penggunaan Baut Batuan Pada Tahap Pra-Produksi Di Tambang Dalam D.O.Z PT. FI Papua, Skripsi UPN Yogyakarta.
