JURNAL SERAMBI SEHAT
https://jurnal.ummu.ac.id/index.php/serambisehat
<p>Cetakan pertama jurnal serambi sehat pada tahun 2009 dan berjalan hingga tahun 2019. Jumlah volume jurnal serambi sehat yang sudah diterbitkan yaitu 12 volume. Satu volume diterbitkan sebanyak 3 kali dalam setahun dengan tiga nomor yang berbeda. Jumlah Artikel yaang ada didalam jurnal serambi sehat minimal 5 hingga 6 artikel. Isi jurnal serambi sehat adalah hasil penelitian dan pengabdian masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.</p> <p> Jurnal title :Jurnal SERAMBI SEHAT<br> Abbreviation :SERAMBI SEHAT<br> OAI address :http://www.jurnal.ummu.ac.id/index.php/serambisehat/<br> Frequency 2 issue per year :<br> ISSN : ON PROSES<br> DOI prefix :ON PROSES<br> Editor in-chief : Nani Supriyatni, SKM., M.Kes<br> Managing Editor :-<br> IT Support :Syaiful Ahmad<br> Publisher :UniversitasMuahmmadiyah Maluku Utara<br> Citation Analisys :Google Scholar</p>Universitas Muhammadiyah Maluku Utaraen-USJURNAL SERAMBI SEHATFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALUMPANG (KELURAHAN SALAHUDDIN)
https://jurnal.ummu.ac.id/index.php/serambisehat/article/view/1904
<p>Stunting merupakan suatu kondisi dimana terjadi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh <br>kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi berada di <br>dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi dilahirkan. Akan tetapi, kondisi stunting baru akan muncul setelah <br>anak berusia 2 tahun. Balita stunting adalah balita dengan panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB) menurut <br>umurnya (U) dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS (Multicentre Growth Reference Study) 2006. Tujuan:<br>Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah <br>Kerja Puskesmas Kalumpang (Kelurahan Salahuddin) Kota Ternate Tahun 2022. Metode: Jenis penelitian kuantitatif <br>dengan desain (Cross Sectional Study). Populasi dalam penelitian ini semua balita dari usia 24-59 bulan tahun 2022 <br>sebanyak 78 orang. Sampel yang dipilih menggunakan total sampling sebanyak 78 orang. Hasil: Hasil penelitian <br>menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu (p=0,001) tidak ada hubungan ekonomi keluarga <br>(p=1.000), tidak ada hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting (p=0.449) dan tidak ada hubungan <br>ASI eksklusif (p=1.000) dengan kejadian stunting pada balita. Saran: kepada Puskesmas untuk meningkatkan <br>sosialisasi, edukasi dan penanggulangan stunting sejak dini. Ibu sebaiknya memanfaatkan pelayanan kesehatan agar <br>mengetahui status kesehatan anak secara dini salah satunya di posyandu</p>Nurlina A Hi. HasimAndiani .Monissa A Hi Djafar
##submission.copyrightStatement##
2023-12-012023-12-01163113ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KRISIS HIPERTENSI DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN RESIKO KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN OTAK: STUDI KASUS
https://jurnal.ummu.ac.id/index.php/serambisehat/article/view/1905
<p>Klasifikasi intervensi keperawatan adalah standar terminology keperawatan komprehensif yang <br>telah digunakan untuk mengklasifikasikan asuhan keperawatan secara sistematis dalam pengaturan klinis. Tujuan:<br>untuk menggambarkan dan menganalisis asuhan keperawatan pada Ny. H, subjek dengan terdiagnosa krisis<br>hipertensi. Metode: penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada satu subjek yang telah terdiagnosa krisis<br>hipertensi dengan diagnosa keperawatan resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak. Asuhan keperawatan<br>diberikan selama 3 hari yaitu 12 – 14 Desember 2023, Analisa data dan intervensi menggunakan North American<br>Nursing Diagnosis Association (NANDA), Nursing Intervention Classification (NIC) dan Nursing Outcome<br>Classification (NOC). Hasil: Hasil Pengkajian dan pemeriksaan didapatkan diagnosa keperawatan <br>resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak dengan faktor resiko hipertensi. Hasil yang diperoleh, terjadi<br>penurunan tekanan darah systole dan diastole saat pengkajian hingga 3 hari asuhan keperawatan yaitu, tekanan<br>darah hari pertama adalah 170/90 mmHg, MAP = 144 mmHg, hari kedua 150/90 dengan nilai MAP = 130 dan hari<br>ketiga 140/80 mmHg, MAP = 120. Kesimpulan: Intervensi keperawatan yang diberikan kepada Ny. H <br>dengan diagnosa keperawatan resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak selama 3 hari, mampu menurunkan <br>tekanan darah systole dan diatole</p>Sarni J. Ishak
##submission.copyrightStatement##
2023-12-012023-12-011631420DETERMINAN KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI 0-11 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN JAMBULA
https://jurnal.ummu.ac.id/index.php/serambisehat/article/view/1906
<p>Imunisasi telah terbukti efektif dalam menurunkan angka kematian bayi dan balita. Kekebalan yang <br>diperoleh melalui imunisasi memberikan perlindungan aktif terhadap penyakit. Namun, data Riset Kesehatan Dasar <br>menunjukkan bahwa cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di Provinsi Maluku Utara masih rendah, yaitu sebesar <br>70% pada Januari 2023. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kepatuhan pemberian <br>imunisasi dasar lengkap pada bayi 0-11 bulan di wilayah kerja puskesmas jambula tahun 2023. Penelitian ini <br>menggunakan desain cross – sectional study dengan populasi sebanyak 65 bayi. Sampel penelitian berjumlah 65 bayi, <br>dianalisis menggunakan teknik total sampling. Data primer dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner, serta <br>kunjungan rumah ke rumah. Data sekunder diperoleh dari pencatatan dan pelaporan di Puskesmas Jambula serta data <br>Dinas Kesehatan Kota Ternate tahun 2023. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis univariat <br>dan bivariat uji korelasi spearmen (α=0,05). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang <br>signifikan antara jumlah anak (p=0,923, r=0,012), pengetahuan orang tua (p=0,195, r=0,163), motivasi keluarga <br>(p=0,339, r=0,120), persepsi ibu (p=0,139, r=0,185), sumber informasi (p=0,828, r=0,027), dan kualitas pelayanan <br>(p=0,654, r=0,057) dengan kepatuhan ibu (r = 0,223,). Saran: Perlu adanya upaya dalam memberikan informasi dan <br>layanan imunisasi agar dapat meningkatkan kepatuhan ibu dalam memberikan imunisasi pada bayi mereka.</p>Astri Ayu SundariSuryani MansyurMaya Sari Soamole
##submission.copyrightStatement##
2023-12-012023-12-011632133HUBUNGAN PEMBERIAN MP-ASI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA BLUD PUSKESMAS KALUMATA KOTA TERNATE
https://jurnal.ummu.ac.id/index.php/serambisehat/article/view/1907
<p>Diare adalah kondisi seseorang yang mengalami perubahan konsistensi feses dan frekuensi <br>buang air besar dalam sehari. Seseorang dikatakan diare apabila buang air besar lebih dari 3 kali sehari dengan <br>bentuk feses lebih berair dari biasanya. Salah satu penyebab diare pada anak adalah pemberian MP ASI yang tidak <br>benar dan tidak baik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian makanan <br>pendamping ASI pada bayi di Wilayah Kerja Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Kalumata Kota <br>Ternate Tahun 2023. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif analitik dengan pendekatan cross <br>sectional. Populasinya adalah ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan, dengan besar sampel sebanyak 65 <br>responden. Tehnik penarikan sampel menggunakan accidental sampling. Data dikumpulkan dengan cara <br>wawancara langsung menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat, menggunakan uji <br>statistik chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara jenis pemberian MP ASI (p<br>1,000), usia pemberian MP ASI (p 0,732), frekuensi pemberian MP ASI (p 0,834) cara pemberian MP ASI (p <br>0,147) dan status gizi anak (p 0,207) dengan kejadian diare. Saran: Disarankan kepada ibu memberikan MP-ASI <br>sesuai dengan usia, frekuensi maupun jenis cara pemberian MP-ASI.</p>Nurjia DarwiAgustin RahayuTutik LestariDiah Merdekawati SurasnoNorma B. Toduho
##submission.copyrightStatement##
2023-12-012023-12-011633441FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIKO KECAMATAN TERNATE UTARA
https://jurnal.ummu.ac.id/index.php/serambisehat/article/view/1908
<p>: Gastritis merupakan gangguan kesehatan yang paling sering dijumpai di klinik, karena diagnosisnya <br>sering hanya berdasarkan gejala klinis bukan pemeriksaan histopatologi. Pada sebagian besar kausa inflamasi mukosa <br>gaster tidak berkorelasi dengan keluhan dan gejala klinis pasien. Sebaliknya keluhan dan gejala klinis pasien<br>berkorelasi positif dengan komplikasi gastritis. Tujuan: Untuk mengetahui faktor resiko yang berhubungan dengan <br>kejadian gastritis di Puskemas siko Kota Ternate. Metode: Penelitian kuantitatif dengan metode “cross sectional <br>study” yaitu melakukan observasi data.Sampel dalam penelitian ini yaitu 64 responden dengan menggunakan Total <br>Sampling. Hasil: Variabel pola makan dan stres mempunyai hubungan dengan penyakit gastritis dengan nilai p yaitu <br>0, 000 dan 0,015 lebih kecil dari nilai α = 0,05. Sedangkan merokok dan kopi tidak berhubungan dengan penyakit <br>gastritis dengan nilai p masing masing yaitu 0,876 dan 0,586 lebih besar dari nilai α = 0,05 karena banyak responden <br>yang tidak merokok dan meminum kopi. Saran: Diharapkan kepada pihak Puksesmas agar memberikan penyuluhan <br>kepada mayarakat tentang penyakit gastritis yaitu dengan menjaga pola makan untuk makan yang teratur, kurangi<br>stress dan berhenti merokok yang dapat menimbulkan penyakit terutama penyakit gastritis.</p>Shofiah Rukmana KamarulahSamsudin .Yusnita .
##submission.copyrightStatement##
2023-12-012023-12-011634249