FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGGUAN MENSTRUASI (DISMENORRHEA) PADA SISWI SMP NEGERI 7 KOTA TERNATE TAHUN 2017
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
Keywords:
Status Gizi, Umur Manarche,, Lama Menstruasi, Riwayat Keluarga, DismenorrheaAbstract
Gangguan ginekologi pada masa remaja yang sangat sering terjadi adalah gangguan yang berhubungan dengan siklus menstruasi, pendarahan uterus disfungsi, yang termasuk didalamnya adalah dismenorrhea, pre menstruasi dan syndrome, gangguan yang paling sering terjadi adalah dismenorrhea. Puncak insiden dismenorrhea terjadi pada akhir masa remaja (adolescence) dan diawal usia 20 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubngan dengan gangguan menstruasi (Dismenorrhea) pada Siswi SMP Negeri 7 Kota Ternate tahun 2017.Jenis penelitian ini adalah jenis penelitin Cross Sectional Study. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 151 siswi. Teknik penarikan sampel menggunakan Total Sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Tidak ada hubungan antara status gizi dengan gangguan menstruasi (dismenorrhea) dengan nilai p-value (0,329) > 0,05, tidak ada hubungan antara umur menarche dengan gangguan menstruasi (dismenorrhea) dengan nilai p-value (0,857) > 0,05. Ada hubungan antara lama menstruasi dengan gangguan menstruasi (dismenorrhea) dengan nilai p-value (0,000) < 0,005, tidak ada hubungan antara riwayat keluarga dengan gangguan menstruasi (dismenorrhea) pada siswi SMP Negeri 7 Kota Ternate Tahun 2017 dengan nilai p-value (0,064) > 0,05. Bagi para siswi agar memeriksakan diri ke dokter apabila merasakan nyeri yang tidak biasa saat menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas belajar siswi, terutama siswi yang memiliki lama menstruasi yang tidak stabil merupakan salah satu faktor resiko dari penyakit kista ovarium. Bagi tenaga penyuluh agar lebih meningkatkan penyuluhan kepada siswi mengenai kesehatan reproduksi khususnya dismenorrhea, karena tidak semua siswi dengan status gizi tidak normal, umur menarche, dan riwayat keluarga yang cepat mengalami dismenorrhea tetapi ada juga siswi yang tidak dengan faktor resiko tersebut yang menderita dismenorrhea. Sehingga siswi dapat melakukan pemerikssaan serta peencgahan dini terhadap peenyakit yang dapat ditimbulkan akibat dismenorrhea.