FAKTOR RESIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI PUSKESMAS KALUMPANG KOTA TERNATE

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Authors

  • Wasti Musa Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
  • Ridwan Yamko Fakultas Kesehatan Masayarakat Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
  • Andiani . Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Keywords:

Kejadian stunting, Balita

Abstract

Pendahuluan : Salah  satu  indikator  kesehatan  yang dinilai  keberhasilan pencapaiannya  dalam MDGs  adalah  status  gizi  anak  balita. Masa anak  balita  merupakan kelompok  yang rentan mengalami  kurang gizi salah  satunya  adalah stunting. Stunting (pendek) merupakan ganguan pertumbuhan linier yang disebabkan adanya malnutrisi asupan zat  gizi  kronis atau penyakit infeksi  kronis  maupun berulang  yang ditunjukkan dengan nilai  z-score  tinggi  badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2 SD. Tujuan :  Penelitian untuk mengetahui hubungan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Asi Esklusif,Air Bersih,Imunisasi Dasar Lengkap, Posyandu Tiap Bulan dengan kejadian Stunting Pada Balita di Puskesmas Kalumpang Kota ternate. Metode : Jenis Penelitian ini adalah case control study dengan menggunakan pendekatan total sempling. Hasil : penelitian menunjukkan bahwa kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di puskesmas Kalumpang Kota Ternate tahun 2019 ada hubungannya dengan Inisiasi Menyusui Dini, pemberian ASI Ekslusif, air bersih, imunisasi dasar lengkap, dan posyandu tiap bulan.  Saran : Disarankan kepada pihak puskesmas untuk meningkatkan intensitas penyuluhan tentang gizi, sehingga ibu yang berpendidikan rendah juga mempunyai pengetahuan tentang gizi. Masyarakat terutama ibu hendaknya selalu  memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan secara rutin ke puskesmas agar diberikan imunisasi dan ibu juga mengetahui bagaimana pertumbuhan dan perkembangan bayi ibu tumbuh secara optimal, sehingga gizi dapat di tanggulangi agar menghasilkan anak yang cerdas dan tidak stunting. Hendaknya ibu memperhatikan dan meningkatkan kebutuhan makanan, misalnya saat bayi baru lahir diberikan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan Asi Esklusif usia 0-6 bulan setelahnya diberi Makanan Pendamping Asi (MPASI) mengandung zat gizi seperti (kacang-kacangan, sayur, ikan, buah-buah, dan daging).  Berikan makanan tambahan mengandung zat gizi sangatlah penting untuk pertumbuhan dan perkembangan balita

Downloads

Published

2021-02-23