STRESS DAN KOPING PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI KELURAHAN KALUMATA TAHUN 2019

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Authors

  • Yusnita . Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhmmadiyah Maluku Utara

Keywords:

Stress, Koping dan Diabetes Melitus

Abstract

Abstrak

 

Diabetes melitus merupakan kelainan metabolik yang ditandai dengan kenaikan kadar gula darah, akibat adanya kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Pasien DM harus melakukan terapi pengelolaan sepanjang hidupnya baik secara farmakologis untuk mencegah terjadinya komplikasi  dan mengontrol kestabilan kadar gula darahnya. Salah satu dampak psikologis yang dirasakan oleh pasien DM adalah stress.

Diagnosis, implikasi, manajemen penyakit serta perubahan pola hidup merupakan stresor bagi individu dengan DM. Kondisi tersebut menimbulakan upaya individu untuk mengatasi stressor yang disebut sengan mekanisme koping. Koping adalah mekanisme untuk mengatasi perubahan yang dihadapi atau beban yang diterima tubuh  dan beban tersebut menimbulkan respon tubuh yang sifatnya nonspesifik yaitu stress. Apabila mekanisme koping ini berhasil, individu akan mengadapitasi terhadap perubahan  atau beban tersebut. Individu dapat mengatasi stress dengan memanfaatkan sumber koping di lingkungan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stres dan koping penderita diabetes.. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam  (Indepth Interview). Informan dalam penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus dan informan kunci adalah keluarga penderita diabetes melitu.

Hasil penelitian diperoleh informan lebih mudah marah-marah, emosi sulit dikontrol baik anak–anak ataupun saudara yang sakit, dengan demikian mempengaruhi kadar gula darah informan Akan tetapi, infoman lebih cepat menyadari gejala ketika kadar gula darah informan diatas normal. Informan akan konsultasi ke dokter untuk memastikan kadar gula darah, setelah itu infoman langsung mengatasi, ada yang mengurangi takaran nasi dan juga berpuasa. Dengan demikian informan dapat mengendalikan stress dengan cukup baik untuk mengontrol kadar gula darah.

Berdasarkan hasil penelitian disarankan Penderita rajin kontrol gula darah dan meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya mekanisme koping stress. Dukungan keluarga lebih ditingkatkan dalam mengontrol kadar gula darah misalnya menemani minum obat, menemani kontrol kesehatan, untuk meningkatkan kualitas hidup penderita.

Downloads

Published

2019-08-01