GAMBARAN PELAYANAN BIDAN KEPADA PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SALIMULI KABUPATEN HALMAHERA UTARA KECAMATAN GALELA UTARA TAHUN 2019

Fakultas Kesehatan Masayarakat Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Authors

  • Nursia Aja Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhmmadiyah Maluku Utara

Keywords:

Pelayanan Perawat Kepada Pemeriksaan Antenatal Care Dan BBLR

Abstract

Abstrak

 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Halmahera Utara berfluktuasi selama 5 tahun terakhir, bahkan pada tahun 2017 cenderung mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan periode 2012-2016 yaitu 388/100.000 Kelahiran Hidup. Hal ini menunjukkan bahwa AKI belum memenuhi target nasional yaitu 306/100.000 Kelahiran Hidup. Pada Tahun 2018 angka kematian ibu di harapkan menjadi 325 per 100.00 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu antara lain perdarahan post partum, Hipertensi Dalam Kehamilan serta infeksi. Angka kematian bayi tahun 2017 tersebut lebih tinggi dari pada angka kematian bayi tahun 2016 yaitu 13 bayi per 1000 kelahiran hidup. Pada Tahun 2018 angka kematian bayi di harapkan menurun menjadi 12 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2019 di  bulan Januari sampai April sebanyak 35 per 1000.   

Hasil analisis diketahui bahwa umur ibu dengan presentase pada frekuensi   yang berisiko < 18 atau ≥ 35 Tahun yaitu 25 (71,4%), sedangkan tidak berisiko dengan presentase  yaitu 10 (28,6%). Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan ibu pada presentase  yang belum bekerja yaitu 25 (71,4%) , sedangkan pada presentase yang bekerja yaitu 10 (28,6%). Sedangkan pada presentase kualitas pelayanan antenatal yang tidak baik yaitu 18 (51,4%) dan presentase yang baik yaitu 17 (48,6%). Sedangkan pada presentase paritas yang berisiko lebih tinggi 24 (68,6%) dan paritas yang tidak berisiko yaitu 11 (31,4%). Sedangkan presentase pada jarak kelahiran lebih rendah yaitu < 24 dan > 36 bulan dan teredah yaitu 24 – 36 bulan yaitu presentase 21 (60,0%). Presentase kenaikan berat badan yaitu BB naik 10-12 Kg yaitu 24(68,6%) dan yang terendah yaitu BB naik < 10 Kg 11 (31,4%). Sedangkan berat badan bayi lahir rendah yaitu 21 (60,0%) dan yang terendah yaitu 14 (40,0%).

Kesimpulan dari hasi penelitian bahwa meningkatkan pelaksanaan pelayanan antenatal dengan kualitas semaksimal mungkin dan berpegang di dua belas standar pelayanan antenatal tidak bisa diabaikan dalam rangka menurunkan angka kelahiran BBLR. Dalam hasil penimbagan kenaikan berat badan dengan kegiatan pelayanan antenatal di Puskesmas  Salimuli masih minim di bawah standar di perkirakan oleh tenaga kesehatan dan ditindaklanjuti dengan penyuluhan gizi kepada ibu hamil yang baik . pemeriksaan Hb, pemeriksaan penyakit infeksi yang harus dilaksanakan terhadap ibu hamil sesuai standar yang di keluarkan oleh standar antenatal care di Wilayah Kerja Puskesmas Salimuli Kabupaten Halmahera Utara.

Downloads

Published

2019-08-01