FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALUMATA TAHUN 2017

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

  • Wati Samad * Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
  • Suryani Mansur,.SKM,.MKes ** Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
Keywords: Status gizi

Abstract

Status gizi kurang terjdi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gisi esensial, status gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan, sehingga meninmbulkan efek toksik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi pada balita usia 12-59 bulan diwilayah kerja puskesmas kalumata tahun 2017. Jenis penelitian yang di gunakan adalah observasional  correlational  dengan desain cross sectional study. Rancangan ini dimaksudkan untuk melihat factor-factor yang berhubungan dengan status gizi pada balita usia 12-59 bulan diwilayah kerja puskesmas kalumata tahun 2017 Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pendidikan ibu , pekerjaan ibu, jumlah anak , pola pengasuhan dan penyakit infeksi tidak berhubungan dengan status gizi balita Saran kepada pimpinan puskesmas kalumata untuk mengarahkan para stafnya agar sering melakukan upaya promosi mengenai status gizi,dan sumber informasi mengenai status gizi.Kepada ibu yang memiliki anak balita agar segerah memeriksakan status gizi anaknya serta memberikan makan yang bergizi untuk pertumbuhan dan perkembangan atau untuk kesehatan anaknya. 

References

Almin. 2008. Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Kurang Pada Balita Usia 24 – 59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari Tahun 2008, Tesis, Program Pascasarjana UniversitasHasanuddinMakassar.http://wwwAve z.net.com/2016/03/12-Analisis-Faktor-Yang- Berhubungan-Dengan-Status-Gizi-Kurang- Pada-Balita-Usia 24 – 59 Bulan-Di Wilayah- Kerja-Puskesmas-Abeli-Kota-Kendari Tahun- 2008.pdf). (diakses 24 Maret 2017 Ariani, M, 2007. Wilayah Rawan Pangan dan Gizi Kronis di Papua, Kalimantan Baratdan Jawa Timur. Pusat Analisis dan Kebijakan PertanianDepartemenPertanian.Bogor.http://ww w.journal.unair.ac.id/filerPDF/Wilayah-Rawan- Pangan-Gizi Kronis -1-2-02.pdfDiakses: Diakses 26 Maret Bumi. M. 2005. Dasar-Dasar Epidemiologi. Jakarta: Salemba Medika.
Depkes. RI. 2012. Pelayanan Kesehatan Gizi Balita http://www.kesehatan- anak.depkes.go.id/ Diakses 23 Maret 2017 Kemenkes RI.2011. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta : Direktorat Bina Gizi. http://www.Standar- Antropometri Penilaian-Status-Gizi- Anak.kemenkes.go.id/ Diakses 25Maret 2017. Hidayati. 2004. Hubungan Karakteristik Anak dan Keluarga dengan Status Gizi (KKP) Balita di Propinsi Maluku dan Irian Jaya (Study analisis Data Sekunder). TesisFakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia., http://www-Avez.net.com/Hubungan- Karakteristik-Anak-dan-Keluarga-dengan- Status-Gizi-(KKP)-Balita-di-Propinsi-Maluku- dan-Irian-Jaya.pdf). (diakses pada tanggal 23 september 2017.
Riset Kesehatan Dasar. 2013. Riskesdas2013. Kementerian Kesehatan RI:Badan Penelitian dan PengembanganKesehatan.
Notoatmodjo, S. 2005. Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: R. Cipta.
Soetjiningsih, dkk. 2002. ASI petunjuk untuk tenaga kesehatan. EGC: Jakarta. http://www.-ASI-petunjuk-untuk-tenaga- kesehatan.go.id/ Diakses 28 April 2017.
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Suhardjo, 2005. Perencanan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara. Wahyudi. 2011. Tumbuh Kembang Anak. Laboratorium Kesehatan Anak Unair, Surabaya
Published
2018-12-01