FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALUMPANG (KELURAHAN SALAHUDDIN)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Authors

  • Nurlina A Hi. Hasim Mahasiswa dan Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
  • Andiani . Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
  • Monissa A Hi Djafar Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Keywords:

Stunting Pada Balita;, ASI Eksklusif

Abstract

Stunting merupakan suatu kondisi dimana terjadi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh
kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi berada di
dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi dilahirkan. Akan tetapi, kondisi stunting baru akan muncul setelah
anak berusia 2 tahun. Balita stunting adalah balita dengan panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB) menurut
umurnya (U) dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS (Multicentre Growth Reference Study) 2006. Tujuan:
Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah
Kerja Puskesmas Kalumpang (Kelurahan Salahuddin) Kota Ternate Tahun 2022. Metode: Jenis penelitian kuantitatif
dengan desain (Cross Sectional Study). Populasi dalam penelitian ini semua balita dari usia 24-59 bulan tahun 2022
sebanyak 78 orang. Sampel yang dipilih menggunakan total sampling sebanyak 78 orang. Hasil: Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu (p=0,001) tidak ada hubungan ekonomi keluarga
(p=1.000), tidak ada hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting (p=0.449) dan tidak ada hubungan
ASI eksklusif (p=1.000) dengan kejadian stunting pada balita. Saran: kepada Puskesmas untuk meningkatkan
sosialisasi, edukasi dan penanggulangan stunting sejak dini. Ibu sebaiknya memanfaatkan pelayanan kesehatan agar
mengetahui status kesehatan anak secara dini salah satunya di posyandu

Downloads

Published

2023-12-01