HUBUNGAN PENGETAHUAN, TINGGI BADAN IBU DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN JAMBULA

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Authors

  • Rusnah Dahlan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
  • Agustin Rahayu Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
  • Suryani Mansyur Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Keywords:

Pengetahuan, Tinggi Badan, Sanitasi, Stunting, Baduta

Abstract

Penurunan prevalensi balita pendek (stunting) merupakan salah satu prioritas
pembangunan kesehatan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Riskesdas 2018
menunjukkan bahwa prevalensi stunting sebesar 30,8% meskipun sudah mengalami penurunan
dibandingkan hasil Riskesdas 2013. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan pengetahuan, tinggi badan ibu dan sanitasi dengan kejadian stunting pada Baduta di
wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Jambula. Metode: Metode Penelitian yang digunakan
adalah penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sampel
penelitian adalah ibu yang memiliki anak Baduta berusia 0 -24 bulan yang berdomisili di wilayah
Kerja Puskesmas Perawatan Jambula berjumlah 63 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan
cara wawancara menggunakan kuisioner dan pengukuran antropometri. Pengolahan data
menggunakan SPSS dengan analisis uji statistik chi square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p=0,719). Tinggi badan
(p=1,00), dan sanitasi lingkungan (p=1,00) dengan kejadian stunting pada baduta di wilayah
kerja puskesmas perawatan Jambula. Saran: Disarankan kepada orangtua utamanya ibu dan
keluarga memperhatikan asupan nutrisi baduta termasuk pemberian asi ekslusif dan kepada
instansi kesehatan untuk giat melakukan edukasi gizi kepada masyarakat terkait pencegahan
stunting

Downloads

Published

2022-07-20