DETERMINAN KEJADIAN INFEKSI HIV PADA KOMUNITAS HOMOSEKSUAL DI KOTA CIREBON TAHUN 2017
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
Keywords:
HIV, Homoseksual, perilaku beresiko, riwayat IMS dan rujukan layanan VCTAbstract
Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyebabkan penurunan kekebalan tubuh manusia, sedangkan Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan perkembangan
lebih lanjut pada orang yang terinfeksi HIV. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui determinan kejadian infeksi HIV (umur, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, pengetahuan,
umur pertama kali hubungan seks, jumlah pasangan seks anal, penggunaan kondom, riwayat gejala IMS dan rujukan layanan Voluntary Counselling and Testing) pada komunitas
homoseksual di Kota Cirebon. Jenis penelitiannya observasional dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada komunitas homoseksual di Kota Cirebon. Subjek diambil secara simple random sampling yang berjumlah 113 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kondom ada hubungan dengan kejadian infeksi HIV (p 0,026); odds ratio 3,35 (95% CI 1,15-9,72) dan riwayat gejala IMS ada hubungan dengan kejadian infeksi HIV (p 0,008); odds ratio 4,45 (95% CI 1,47-13,54) . Dari hasil analisis diketahui variabel riwayat gejala IMS yang lebih berpengaruh besar terhadap kejadian infeksi
HIV. Ada dua variabel confounding yaitu umur pertama kali hubungan seks (p 0,194); odds ratio 2,09 (95% CI 0,69-6,32) dan pengetahuan (p 0,060); odds ratio 0,33 (95% CI 0,11-1,05) sebagai faktor protektif. Strategi intervensi perubahan perilaku dilakukan secara personal oleh pendamping, edukasi pengetahuan tentang kesadaran menggunakan kondom secara konsisten untuk mencegah terjadinya penularan IMS dan HIV, edukasi pengetahuan tentang informasi mengenai gejala IMS sebagai dasar untuk segera melakukan pemeriksaan serta upaya pencegahan penularan HIV dan dukungan mitra kepada komunitas homoseksual yang memiliki gejala IMS untuk pendampingan pemeriksaan dan pengobatan.