ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB DI PUSKESMAS SIKO TAHUN 2013
Dosen Fakultas Teknik UMMU
Abstract
Saat ini angka kesembuhan dan kesuksesan pengobatan TB di puskesmas Siko telah mencapai target, namun masih terdapat beberapa puskesmas yang dapat dikatakan belum mencapai target. Ketidak berhasilan pengobatan pasien dalam pengobatan hingga selesai merupakan kegagalan dalam tatalaksana pasien TB.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pengetahuan, peran PMO dan perilaku minum obat terhadap keberhasilan pengobatan pasien TB.
Penelitian ini menggunakan mix metode yaitu dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Siko , Kecamatan Ternate Utara, Ternate (Maluku Utara) dengan populasi seluruh mantan pasien TB di tahun 2012 dan 2013. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat dan content analysis (analisis isi).
Hasil penelitian menunjukkah bawa Perilaku berobat dengan nilai sig sebesar 0,001 dan pengetahun dengan nilai sig sebesar 0,002 memiliki berpengaruh sebesar 19,0% terhadap keberhasilan pengobatan TB Paru. Sedangkan peran PMO tidak berpengaruh terhadap keberhasilan pengobatan pasien TB.Disarankan kepada petugas kesehatan, keluarga dan PMO hendaknya selalu memberi support atau dorongan kepada pasien TB.Selain itu penyuluhan kesehatan dalam upaya meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya minum obat secara teratur dan pencegahan penularan TB Paru serta peningkatan daya tahan tubuh dengan memperbaiki stauts nutrisi agar pasien tidak mudah sakit.
References
Departemen Kesehatan. 1999. Departemen Kesehatan: Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan Tuberculosis. Disampaikan pada Seminar Sehari TB Paru dalam Rangka Peringatan Hari TB Sedunia ke 177. Jakarta
[Dinkes Kota Ternate] Dinas Kesehatan Kota Ternate. 2012. Data Hasil Rekapan Bulanan Penimbangan Balita (BPB) tahun 2012.Ternate.
Departemen Kesehatan. 2002. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta : Depkes RI. pp:2-45.
Departemen Kesehatan. 2007. Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis. 2nd ed. Jakarta : Depkes RI. p:3.
Lestari Siti, HM. Chairil. 2002. Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Penderita TBC Untuk Minum Obat Anti Tuberculosis.
Senewe Philipus Felly. 2002. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Berobat Penderita Tuberculosis Paru Di Puskesmas Depok. 2002. Penelitian puslitbang ekologi kesehatan. Badan litbangkes.
Sastroasmoro S, Ismael S. 2008. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis.Ed ke-3. Jakarta: CV. Sagung Seto.
Setiawan Aridan Sunyoto Danang. 2013. Buku ajar statistika parametric, Nonparametric, Validitas dan Reliabilitas. Cetakan ke 1. Yogyakarta
Sugiyono. 2012. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Cetakan ke-15. Bandung : Anggota IKAPI
Suhardjo. 1990. Penilaian Keadaan Gizi Masyarakat. Bogor: Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian Bogor.
Sulastri. 2007. Hubungan Karakteristik Penderita TB Paru pada AkhirPengobatan Kategori 1 Terhadap Status Kesembuhan di PUSKESMAS Rawalo dan Tambak I Kabupaten Banyumas Tahun 2007. www.fkm.undip.ac.id (20 Januari 2010)
Sutanto S. 2000. Efektivitas Pengawas Menelan Obat Pada Konversi Dahak Penderita Tuberkulosis Paru, Kajian Antara Petugas Kesehatan dan Tokoh Masyarakat di Pekalongan. Thesis. Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Soekidjo.Notoatmojo. 2007, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Jakarta : PT. Rinke Cipta
World Health Organization.Guidelines for the programmatic management of drug-resistant tuberculosis. (who/htm/tb/2006.361) geneva ; world health organization, 2005