STUDI PARAMETER KOEFISIEN DISTRIBUSI KENDARAAN (C) PADA JALAN TIPE 4/2UD UNTUK PERHITUNGAN TEBAL STRUKTUR PERKERASAN LENTUR CARA BINA MARGA (Studi Kasus : Ruas Jalan Pemuda Depan Lapangan Salero, Kota Ternate)

Universitas Muhammadiyah Mlauku Utara

Authors

Keywords:

koefisien distribusi kendaraan (C), , cara Bina Marga 1987, hasil penelitian, perencanaan perkerasan lentur

Abstract

Konsep dasar perkerasan jalan adalah mempunyai tebal perkerasan yang cukup untuk dapat melayani lalu lintas sesuai dengan umur rencana. Salah satu parameter penting dalam perencanaan tebal perkerasan lentur cara Bina Marga 1987 adalah koefisien distribusi kendaraan. Faktor distribusi erat hubungannya dengan posisi kendaraan dijalan. Dimana perilaku pengguna jalan dalam berkendara akan mempengaruhi terdistribusinya kendaraan dijalan.  Penelitian ini membahas tentang evaluasi terhadap koefisien distribusi pada Petunjuk Perencanaan Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Bina Marga 1987 guna mendapatkan faktor distribusi yang lebih mewakili kondisi di lapangan. Penelitian dilakukan pada kelas jalan kolektor tipe 4lajur2arah tanpa median (4/2UD). Dalam penelitian ini akan dilaksanakan dua tahapan penyelesaian, yaitu survey lalu lintas, dan perencanaan tebal perkerasan lentur. Survey lalu lintas untuk mendapat faktor distribusi kendaraan. dan perencanaan tebal perkerasan sebagai pembuktian terhadap faktor distribusi hasil penelitian. Penelitian dilakukan dengan melihat volume kendaraan yang melintas pada masing-masing lajur untuk mengetahui lajur rencana yang menerima beban dan volume lalu lintas terbesar. Survey arus lalu lintas dilakukan dengan interval waktu 30 menit per lajur untuk 2 (dua) jenis kendaraan yaitu kendaraan ringan (LV) dan kendaraan berat (HV).  Hasil penelitian, analisis data dan proses perhitungan didapatkan faktor distribusi kendaraan (C) sebesar 0,53 untuk kendaraan ringan (LV) dan 0,54 untuk kendaraan berat (HV). Hasil analisis data menunjukkan bahwa lajur rencana adalah lajur tengah (kanan) dan faktor distribusi hasil penelitian lebih besar jika dibandingkan dengan faktor distribusi kendaraan (C) yang terdapat pada Metode Bina Marga 1987.

Downloads

Published

2019-12-30