SELF EFFICACY REMAJA JAKARTA DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SEKSUAL TAHUN 2008
Universitas Muhammadiyah Mlauku Utara
Keywords:
self efficacy, perilaku seksual, remaja, smoothing, thematicAbstract
Usia remaja merupakan masa perubahan, salah satunya kemampuan reproduksi yang berimplikasi mulai adanya dorongan seks. Penelitian ini mengenai hubungan self efficacy terhadap perilaku seksual remaja di Jakarta. Desain dalam analisis ini adalah non experimental. Populasi dalam analisis ini adalah siswa SMU sederajat di DKI Jakarta. Hasil menunjukan bahwa dari 507 responden, 14,2% pernah petting sementara 0,4% pernah hubungan seks melalui anal. Sebaran jawaban yang self efficacy yang pada pernyataan responden merasa yakin bisa berpacaran tanpa melakukan hubungan seksual yaitu 82,1% sementara self efficacy terendah pada pernyataan sulit baginya menghindari situasi terjadinya hubungan seksual yaitu 25,9%. Hasil analisis bivariat menunjukan P value dibawah 0,05 yaitu 0,002 dan 0,001, kesimpulannya adalah ada hubungan antara Self efficacy dan perilaku seksual. Nilai OR pertama adalah 6,854 artinya responden yang mempunyai Self efficacy sedang mempunyai risiko untuk melakukan perilaku seksual 6,8 kali lebih tinggi dibanding dengan yang mempunyai Self efficacy tinggi sementara OR kedua adalah 3,299 artinya responden yang mempunyai Self efficacy rendah mempunyai risiko untuk melakukan perilaku seksual 3,3 kali lebih tinggi dibanding dengan yang mempunyai Self efficacy tinggi. Saran dalam pendidikan kesehatan reproduksi perlu peningkatan Self efficacy terutama untuk meningkatkan kemampuan dan keyakinan diri dalam menghindari situasi terjadinya hubungan seksual dan dorongan seks dalam diri.