ANALISIS PENGENDALIAN ANTIBIOTIK DAN ANALGESIK DENGAN METODE ABC, EOQ DAN ROP DI RSD Dr. SOEBANDI JEMBER TAHUN 2011
Dosen Fakutas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
Abstract
Pengelolaan obat di Rumah Sakit dilakukan oleh Instalasi Farmasi. Siklus
pengelolaan obat meliputi tahap perencanaan dan pengadaan. Di RSD Dr.
Soebandi Jember pelayanan obat menjadi prioritas utama dari pihak
Rumah Sakit. Hal ini dapat dilihat dari pengeluaran obat dari Gudang
Farmasi ke Instalasi Farmasi rawat jalan, IGD maupun rawat inap yang
merupakan penghasilan terbesar Rumah Sakit.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sistem pengendalian antibiotik
dan analgesik dengan metode ABC, EOQ dan ROP di Instalasi Farmasi
RSD Dr. Soebandi Jember pada Tahun 2011 sudah memenuhi efisiensi
biaya dan untuk meningkatkan efisiensi biaya pemesanan dan
penyimpanan dalam pengendalian persediaan obat.
Hasil menyatakan bahwa dengan menggunakan analisis ABC 25 item
merupakan antibiotik kelompok A (12,44%), 55 item kelompok B (27,36%),
dan 121 item kelompok C (60,20%). 5 item merupakan analgesik
kelompok A (7,94%), 14 item kelompok B (22,22%) dan 44 item kelompok
C (69,84%). Frekuensi pengadaan tiap item antibiotik dan analgesik pada
kenyataannya lebih rendah dibanding dengan metode EOQ dengan selisih
total biaya sebesar Rp 30.780.497,00 dan Rp 9.235.767,00. Kesimpulan
dari penelitian ini bahwa pengendalian antibiotik dan analgesik di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Daerah Dr. Soebandi Jember dengan metode ABC,
EOQ dan ROP pada Tahun 2011 dapat meningkatkan efisiensi biaya
dalam pengendalian persediaan obat.
References
Inventory Control Obat
Jamkesmas dengan
Metode ABC, VEN dan
EOQ di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta Tahun
2009, Tesis, Program Studi
Ilmu Farmasi Minat
Manajemen Farmasi
Rumah Sakit, Universitas
Setia Budi, Surakarta.
Depkes, 2003a, Keputusan
Menteri Kesehatan RI No.
1457/MENKES/SK/X/2003
tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan
Kabupaten/Kota,
Departemen Kesehatan
Republik Indonesia,
Jakarta.
Depkes, 2003b, Keputusan
Presiden No. 80 Tahun
2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Barang dan
Jasa Pemerintah.
Depkes, 2004, Keputusan
Menteri Kesehatan
Republik Indonesia
No.1197/Menkes/SK/X/200
4 tentang Sandart
Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Depkes, 2005, Kebijakan Obat
Nasional. Departemen
Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Depkes, 2009, Undang-Undang
No.44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit, Departeman
Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Depkes, 2010, Materi Pelatihan
Manajemen Kefarmasian di
Instalasi Farmasi
Kabupaten /Kota,
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia,
Jakarta.
Maimun, A.,, 2008, Perencanaan
Obat Antibiotik
Berdasarkan Kombinasi
Metode Konsumsi dengan
Analisis ABC dan Reorder
point terhadap nilai
persediaan Dan turn over
ratio di Instalasi Farmasi
RS Darul Istiqomah
Kaliwungu Kendal, Tesis,
Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro,
Semarang.
McArthur, J., 2010, Kamus
Farmasi, Terjemahan oleh
Prestasi Pustakaraya,
Jakarta.
Seto, S., 2008, Manajemen
Farmasi, Airlangga
Universitas Press,
Surabaya.