“PIPI KASA NGOM KAGE†POTRET POLITIK UANG DALAM PEMILIHAN LEGISLATIF 2014 KOTA TERNATE
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
Keywords:
Pemilu,Patronase Politik, Politik UangAbstract
Pemilihan Umum (pemilu) merupakan arena kompetisi untuk mengisi jabatan -jabatan politik di lembaga pemerintahan yang didasarkan pada pilihan formal dari warg negara yang memenuhi syarat, diajukan oleh partai politik sebagai salah satu persyaratan formal. Sebagai sebuah mekanisme penting bagi keberlangsungan demokrasi perwakilan, serta indikator negara demokrasi.[1] Baik pemilihan legislative maupun presiden diharapkan adanya legitimasi bagi penyelenggaraan kekuasaan. Pemilihan legislative 2014 merupakan bagian dari jalan panjang sejarah demokrasi yang telah berlangsung sejak 1955. Temuan temuan yang disajikan dalam penelitaian ini, dengannya menjelaskan bagaimana patronase menjadi instrument efektif dalam memobilisasi dukungan, serta fenomena dan watak dari bekerjannya sejumlah instrument dalam proses pemilihan terutama caleg, tim sukses, partai politik, maupun organ pelaksana pemilu. Dapil Ternate Selatan merupakan salah satu lokus penelitian dengan argumentasi yang variatif baik dari aspek etnis, agama, pekerjaan dll. “pipi kasa ngom kage†dimana ada uang disitu ada dukungan merupakan judul dalam penelitian ini dengan argumentasi bahwa proses pemilihan umum di Kota Ternate khusus di Ternate Selatan politik uang terjadi secara massif dan sistematik menjadi salah satu modus efektif untuk menperoleh suara. Politik uang yang berlangsung secara berkesinambungan sejak pemilihan gubernur Maluku Utara yang berlangsung sampai 2 putaran bahkan terjadi proses pemilihan ulang di sejumlah wilayah. Proses pemilihan gubernur dengan intensitas politik uang yang tinggi pada akhirnya membentuk memori kolektif warga tentang peranan uang dalam kontestasi perebutan kursi di pusaran kekusaan.
