PENGARUH FAKTOR KEPRILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (Studi Pada DPPKAD Kabupaten Kepulauan Sula)
Abstract
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk meganalisis dan menguji pengaruh dukungan atasan terhadap kegunaan system akuntansi keuangan daerah. (2) Untuk menganalisis dan menguji pengaruh kejelasan tujuan terhadap kegunaan system akuntansi keuangan daerah. (3) Untuk menganalisis dan menguji pengaruh pelatihan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner yang disebarkan secara lansung kepada pegawai yang berada di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Kepulauan Sula.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dukungan atasan bernilai positif sebesar 3,603 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari a = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dukungan atasan terhadap sistem akuntansi keuangan daerah, kejelasan tujuan bernilai positif sebesar 7,421 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari a = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif kejelasan tujuan terhadap sistem akuntansi keuangan daerah, pelatihan bernilai positif sebesar 1,056 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,035 lebih besar dari a = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan tidak berpengaruh terhadap sistem akuntansi keuangan daerah pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Kepulauan Sula.
References
Abdiel Janitra, 2015. Pengaruh Faktor Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (Studi Kasus Di Dppkad Subosukawonosraten). Skripsi; Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ahmad Nur Solichin. 2015. Pengaruh Faktor Keperilakuan Organisasi Terhadap Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Skripsi; Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Bastian Indra. 2006, Sistem Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Salemba Empat: Jakarta.
Bodnar, G.H dan William S., Hopwood. 2013. Accounting Information System. Prentice Hall International. 6th. Ed.
Chenhall, R.H. 2004. The Role of Cognitif and Affective Conflict in Early Implementation of Activity-Based Cost Management. Behavioral Reaserch in Accounting 16:
Dessler Garry. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Indonesia. Erlangga : Jakarta
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Semarang: UNDIP.
Halim, Abdul, 2012. Akuntansi Sektor Publik: Pengelolaan Keungan Daerah, Edisi Ketiga, Jakarta : Salemba Empat.
Hamid, Abdul, 2007. Panduan Penulisan Skipsi. FEIS UIN Press, Jakarta.
Hendriksen, M.C. dan B.M.F. Van.2005, Accounting Theory, Ed. New Jersey; Person Education, Inc.
Husein Umar. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2. BPFE. Yogyakarta.
Ikhsan, Arfan dan M. Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Salemba Empat: Jakarta.
Janiwarti. 2005. Akuntansi Keprilakuan. Jakarta: Salemba Empat.
Kayati. 2016. Pengaruh Faktor Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. Skripsi; Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002, Tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban Dan Pengawasan Keuangan Daerah.
Laminja dan Azhar S., 2008, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Pada Pemerintah Aceh, Thesis. Universitas Sumatra Utara.
Mardiasmo. 2006. Perwujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui Akuntansi Sektor Publik: Suatu Sarana Good Governance. Jurnal Akuntansi Pemerintah, Vol. 2 No.1, Hal 1-17.
Fokus Ekonomi (FE), Desember 2011, Hal.193 – 203 Vol.10,No.3
Akuntansi Keuangan Daerah. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
