METODE BIMBINGAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI BUTA AKSARA AL-QUR’AN (Studi Kasus Majelis Taklim Al-Muhajirin Di Kelurahan Ngade Kecamatan Kota Ternate Selatan)
Program Studi Komunikasi Dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
Keywords:
buta aksara Al-Qur’an, bimbingan agama, penyuluh agama Islam, metode pembelajaranAbstract
Penelitian ini dilakukan di Majelis Taklim Al-Muhajirin, yang berfokus pada metode bimbingan penyuluh agama Islam dalam mengatasi buta aksara Al-Qur’an serta faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya buta aksara Al-Qur’an di kalangan jamaah majelis taklim. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Informan dalam penelitian ini terdiri dari satu orang penyuluh agama Islam, satu orang pendiri Majelis Taklim Al-Muhajirin, serta dua orang jamaah yang aktif mengikuti pengajian mingguan. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode bimbingan yang diterapkan oleh penyuluh agama Islam memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi jamaah. Proses bimbingan diawali dengan pembelajaran mengaji bersama yang dipandu oleh pembimbing, kemudian dilanjutkan dengan membaca Al-Qur’an secara mandiri di bawah pengawasan pembimbing serta jamaah lainnya, dan diakhiri dengan sesi ceramah serta tanya jawab. Adapun metode yang digunakan dalam proses pengajian meliputi metode Dirosa, metode Iqra, dan metode Wahdah. Dampak dari bimbingan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur’an secara baik dan benar, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan ketakwaan jamaah kepada Allah Swt.