Dampak Trauma Longer Terhadap Pengungsi Pasca Konflik Komunal Di Kecamatan Malifut Maluku Utara
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
Keywords:
Konflik komunal, Trauma Longer, PengungsiAbstract
Konflik yang terjadi di Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Tengah (Poso), Kalimantan (Sanggau Ledo, Sampit, Sambas) adalah contoh nyata konflik komunal. Kerugian diakibatkan oleh konflik komunal berupa timbulnya gelombang pengungsian, penderitaan luar biasa bagi Masyarakat, korban jiwa, dan kerugian harta benda yang cukup besar. Resiko terbesar yang ditimbulkan oleh konflik komunal adalah rusaknya solidaritas berbangsa maupun rusaknya infrastruktur, fasilitas sosial dan fasilitas umum dalam skala besar menyebabkan terganggunya kegiatan pemerintahan, terhambatnya kegiatan pelayanan masyarakat, serta terbengkalainya penyelenggaraan pendidikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak konflik komunal, dampak trauma longer terhadap pengungsi, dan penanganan pengungsi pasca konflik komunal di Malifut Provinsi Maluku Utara. Subjek penelitian terdiri dari sepuluh (10) subjek korban dari konflik komunal yang mengalami trauma longer, berusia 30-54 tahun di kecamatan Malifut kabupaten Halmahera Utara provinsi Maluku Utara.
Penelitian ini menemukan bahwa penyebab konflik komunal yang terjadi di kecamatan Malifut dikarenakan adanya kepentingan-kepentingan dari masing-masih pihak untuk mecapai suatu tujuan yang diinginkan. Tujuan untuk menguasai wilayah, perebutan tambang emas, perebutan jabatan gubernur, dan isu agama. Upaya penanganan pengungsi pasca konflik komunal dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan melakukan pemulangan, pemberdayaan dan pengaliha.