Dilema Agama
Antara Pembebasan dan Konflik Telaah Sosiologis atas Konflik Islam-Kristen di Maluku Utara
Abstract
Sebagai bentuk keyakinan manusia terhadap sesuatu yang bersifat adikodrati, agama telah hadir dan menjadi bagin terpenting dalam sejarah ummat manusia. Agama tidak hanya terbatas memberikan pedoman bagi kehidupan dunia namun juga bagi kehidupan akhirat. Agama memberikan pengaruh yang signifikan dalam kehidupan manusia, karena itu agama menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap individu maupun kelompok. Dalam realitasnya agama pada dimensi tertentu menjadi sumber konflik akibat internalisasi nilai –nilai agama yang sangat eksklusif mengakibatkan kecenderungan claim kebenaran terhadap agama yang dianut dan pada saat yang sama mengganggap agama agama lain tersesat. Potret konflik antar agama di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia merefleksikan betapa pemahaman eksklusif masih menjadi pemicu yang dominan. tulisan ini mencoba melihat fenomena konflik keagamaan tersebut dengan disiplin sosiologi agama pada kasus konflik antara agama Islam dan Kristen di Provinsi Maluku Utara.
References
Hidayat, Komaruddin, 2006, Politik Panjat Pinang: Dimana Peran Agama?, Jakarta, Penerbit Kompas.
Jamuin, Ma’arif, 2004, Manual Advokasi, Resolusi Konflik Antar Etnik dan Agama, Solo, Penerbit CISCORE.
Klinken, Gerry, Van, 2007, Perang Kota Kecil: Kekerasan Komunal dan Demokratisasi di Indonesia, Jakarta, Penerbit KITLV Kerjasama dengan Yayasan Obor Indonesia.
Kamil, Sukron, 2002, Pemikiran Karl Marx “Agama sebagai Alienasi Masyarakat Industri”, Jakarta, Univ. Paramadina, Jurnal Vol. 1 No. 2.
Pals, Daniel, L, 2001, Seven Theories of Religion, Jakarta, Penerbit Qalam.
Rozi, Syafuan, dkk, 2006, Kekerasan Komual: Anatomi dan Resolusi Konflik di Indonesia, Yogyakarta, Pustaka Pelajar Kerjasama dengan LIPI.
Turner, Bryan, S, 2003, Agama dan Teori Sosial, Yogyakarta, Penerbit IRCiSoD.