Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Pelagis Unggulan di Kota Ternate
DOI:
https://doi.org/10.52046/jssh.v1i1.708Keywords:
Potensi, PPN Ternate, Unggulan, Sumberdaya IkanAbstract
Potensi sumberdya ikan merupakan sumber pendapatan bagi masyarakat nelayan khusunya nelayan penangkap, pengumpul dan pengolah. Sehingga untuk dapat menjadi sumber pendapatan tentunya sumberdya ikan tersebut harus melewati proses pemasaran melalui tampat pemasaran yang berada di Kota Ternate diantaranya pasar Dufadufa, pasar Higineis dan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ternate.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komoditi perikanan yang potensial atau unggulan dan menghitung potensi serta tingkat pemanfaatanya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dan observasi lapangan Pengumpulan data dilakukan dua tahap yaitu pengumpulan data primer di lapangan dengan pengamatan langsung dan data sekunder menggunakan kuesioner. Hasil Penelitian di dapat bahwa dari 10 (sepuluh) jenis sumberdaya ikan pelagis unggulan di PPN Ternate berdasarkan nilai produksi, harga jual di pasaran, wilayah pemasaran, dan pengolahan, yang menjadi sumberdaya ikan pelagis unggulan pertama adalah komoditi madidihang dengan jumlah produksi sebesar 540.00 ton, harga jual Rp. 40.000, wilayah pemasaran antara lain lokal Ternate, lokal Indonesia dan internasional, dan jenis pengolahan adalah ikan asap, tuna rica-rica dan abon ikan.
References
Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Maluku Utara. 2018. Laporan Statsik Perikana Tangkap Provinsi Maluku Utara.
Direktorat pelabuahan perikanan Dirjen periknan tangkap KKP Indonesia, 2012 SUNGLIR http//www. pip.kkp.go.id/species.html?idkat=2&idsp=33.
From pendaratan ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Ternate. 2019. Propinsi Maluku Utara.
Food and Agriculture Organization. 2002 World Agriculture Towards 2015-2030. http://www.fao.org/DOCREP/004/Y3557E/y3557e10.html (23Nopember 2002).
Gulland, J.A. 1984. Advice on target Fishing rates. Fishbyte. 2(1): 8-11.
Hendayana, Rachmat. 2003. Aplikasi Metode Location Quotient (LQ) dalam Penentuan Sektor Basis Komoditas Unggulan. Informatika Pendidikan vol. 13 Desember.
Islamiyah S, Diana Arfiati, Herwati Umi Subarijanti. 2009. Jenis-jenis ikan yang didaratkan di pangkalan pendaratan ikan (PPI) Lekok Desa Jatirejo Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Prosiding Seminar Nasional Ikan VI: 507-516.
Jhuhanda, T. 1981. Dunia ikan Armico bandung. 190 halaman. Penerbit: Armico. Bandung, 1981, Indonesia.
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA. 2010. Alat Penangkapan Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia. (KEP.06/MEN/2010).
Musbir, M.T., 2018. Keanekaragaman Hasil Perikanan Laut. Badan Penerbit UNM Makassar. 207 hal.
Merta, I G S; S. Nurhakim dan J. Widodo, 1998. Sumberdaya Perikanan Pelagis Kecil. Dalam Potensi dan Penyebaran Sumberdaya Ikan Laut di Perairan Indonesia. Komnas Pengkajian Stok Sumberdaya Ikan Laut, LIPI. Jakarta.
Nelwan A., 2004. Pengembangan Kawasan Perairan Menjadi Daerah Penangkapan Ikan; Makalah Pribadi Falsafah Sains (PPS 702) Sekolah Pasca Sarjana / S3 Institut Pertanian Bogor.
Nelwan A. 2016. Kapasitas Penangkapan Ikan Pelagis Kecil di Perairan Pantai Barat Sulawesi Selatan. Fish Scientiae, Volume 1 No. 2, Desember 2011, hal. 117-137.
Nelwan A,. pengembangan kawasan perairan menjadi daerah penangkapan ikan; makalah pribadi falsafah sains (PPS 702) Sekolah pasca sarjana/S3 Institut pertanian, Bogor.
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ternate. 2018. Buku Laporan Tahunan Statistik Perikanan Tangkap Tahun 2018.
Prasslina A.L, 2009. Peranan Sektor Perikanan dan Penentuan Komoditas Unggulan dalam Pembangunan Wilayah Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. [Skripsi] 121 halaman. Bogor: Institut PertanianBogor. Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan Kelautan.
Subani, W. & Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut Indonesia. Balai Penelitian Perikanan Laut. Jakarta.
Sudirman & Mallawa. 2004. Teknik Penangkapan Ikan. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci identifikasi Ikan. Jilid I dan II. Bina Cipta. Bandung
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Supardan A, Haluan J, Manuwoto, dan Soemokaryo S. 2006. Maximum Sustainable Yield (MSY) dan Aplikasinya pada Kebijakan Pemanfaatan Sumberdaya Ikan di Teluk Lasongko Kabupaten Buton. Buletin PSP, Vol. XV (2): 35 – 49.
Sukardi. 2004. Metodologi Peneitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sondita M. F. A. 2012. Modul 1 : Pengertian Manajemen dan Alasan Mengapa Sumber Daya Perikanan Perlu Dikelola. Hasil Telusur Hasil web pada repository.ut.ac.id › MMPI5102-M1. Di Akses pada 09 April 2020.
Tangke, Sitkun Deni and Asri Aunaka, 2018. The Influence of Using Bait Types to the Number and Composition of Fishing Traps Catch in South Ternate Waters. IOP Publishing. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 175 (2018)012231. DOI :10.1088/1755-1315/175/1/012231.
Tangke U. 2020. Gizi Ikan.T terbit 2020/11, PT rajagrafindo persada.
UU RI Nomor 31 Tahun 2004. Undang-undang (UU) tentang Perikanan. 06 Oktober 2004. LN. 2004/ No. 118, TLN NO. 4433, LL SETNEG : 51 HLM.
Widodo, J. 1994. Pedoman Teknis Perencanaan Pemanfaatan Dan Pengelolaan Sumber Daya Ikan Pelagis Kecil Dan Perikanannya. Seri Pengembangan Hasil Penelitian Perikanan. No. PHP/KAN/PT.27/1994. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta. 109 hal.